Duk.Penulis (M.Gobai/PN) |
Oleh : Martinus Arnol Gobai
CERPEN, (PitooNews) - Ada beberapa kata yang membuat diriku
merasakan suatu kesalahan besar terhadap Orang Tua (ORTU)semenjakku dulu
dikampung halaman. Disaat-saat itu, Ayahku munyuruhnya, mengangkat Kayu Bakar
di Puncak Ekaugidaa, namun, Aku sering mengelabuinya, dengan mengatakan, “Be”
yang artinya, (tidak mau, malas, dan tidak suka), Kataku. Kata itu
menggambarkan bentuk kemalasanku, atas semu perintah kedua ORTU-Nya.
Seketika Ibunda menyuruhnya, menimbah Air dikali Mepaa,
Aku dengan suara menyaring mengatakan, “Eii”, yang artinya juga, (menggambarkan
juga wujud kata kemalasan kepada Ibu tersebut). Maafkan Mama, memang itu aku
yang salah. Jika itu, akan mengulangi kembali, aku sanggup mematuhi perintah-mu
Mama dan Bapaku tercinta. Kini baru, ku menyadari akan segala tindakan dan
perilakuku, yang telah melukai hati dan pikiran padamu ORTU ku tercinta. Bila
ada bayang-bayang luka dibenakmu, Maafkan aku ORTU-ku sayang.
Disaatku menduduki Bangku Pendidikan Dasar dibawah
puncak Ugii, diufuk Timur Paniai, Banyak sejarah yang telah engkau tuliskan
disetiap detik yang telah kita lalui bersama itu. Kini baru kuteringat akan
kata-kata dan motivasimu, Pak, Bony Gobai, disaat-saat kami didalam ruangan SD
itu. Ku akan pegang semua nasehat dan dorongan yang telah kau berikan, hingga
kini, masih saja terukir ini.
Semoga, Doaku, selalu bersama kalian semua dikampung
halaman tanpa terkecuali. Lewatilah setiap langkah-mu dalam genggaman tangang
Tuhan. Akhir kataku, “Jauh dimata dekat
dihati”
Penulis adalah
Seorang Siswa yang Mengikuti UN Tahun 2016, di SMK Kuala Kencana Timika Papua
Editor : PetrusYatipai
Editor : PetrusYatipai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar