Tengah diskusi berjalan,Sabtu (09/09) siang, di Kantor DAP, Jl. Pahlawan Manokwari (Fhoto : Pet/KM) |
Manokwari,
PitooNews.com – Dalam forum
diskusi yang digelar Sabtu (11/09) siang, di Gedung Dewan Adat Papua wilayah
Manokwari tepat Jalan Pahlawan adalah diskusi berupa klarifikasi soal
kencangnya dialog Sektoral Jakarta-Papua setelah hadirnya 14 Tokoh Papua di Jakarta pada beberapa waktu lalu.
Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari, Yan Christian
Warinussy, mengatakan kehadirannya ke Jakarta adalah kata dia dirinya
datang ke Istina Negara (Jakarta) atas nama personal bukan komponen atau atas
nama orang Papua,katanya dengan tegas.
“saya
datang ke Jakarta di Istana Negara atas nama personel bukan komponen atau pun
atas nama orang asli Papua”.
Kata
Yan, sekali pun pihaknya hingga ke Jogya bertatap wajah dengan Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam pertemuan tersebut dirinya tak memiliki
ruang besar untuk menyampaikan presepsi soal dialog Jakarat-Papua ini.
“disaat
itu secara pribadi tak diberikan waktu yang panjang untuk saya berbicara dalam
forum itu”.
Untu
itu dijelaskan Warinusy, dirinya ikut berpartisipasi dalam pertemuan itu sesuai
jalur kerja dia dan kasipasita hukum secara pribadi melihat kekerasan
kemanusiaan di Papua, bukan hal lainnnya. Karena dirinya menilai advokasi soal nilai
kemanusiaan adalah tupoksinya.
“saya
kesana dengan jalur kerja saya secara pribadi sesuai kapasitas dan kinerja
hukum menyelesaikan kekerasan kemusiaan di Papua. Bukan hal lainnya. Karena hal
lainnya bukan kewenangan saya untuk harus saya bicarakan. Saya hanya
mengadvokasi soal kemusiaan di Papua”.
Dan
dalam pertemuan yang digelar siang tadi beberapa organ politik perjuangan kemerdekaan
Papua telah menghadiri. Diantaranya, KNPB, NRFPB dan WPCL. Ketiga organ politik
tersebut ditingkat internasional telah dipersatukan melalui lembaga reprentatif
orang asli papua yakni United Liberation movement for West Papua (ULMWP).
Ketiga
organ politik perjuangan kemerdekaan Papua diwilayah Manokwari diatas ini telah
menyatakan bersama dengan tegas menolak dialog Jakarta-Papua tersebut.
Penolakan keras ini muncul setelah presiden Jokowi
mempercayakan Pater Dr. Neles Tebay, Pr sebagai koordinator Jaringan Damai
Papua untuk mempersiapkan dialog antara Jakarta dan Papua setelah
beberapa tokoh Papua bertemu dengan presiden Joko Widodo di istana presiden
beberapa waktu lalu.
Berdasarkan Hasil pantauan, diskusi kali ini
berjalan baik dan dihadiri puluhan orang.
Pewarta : Petrus
Yatipai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar