Oleh Petrus Yatipai
Opini,PITOONEWS – PT.FI adalah Perusahaan Emas terbesar di Dunia milik Amerika Serikat (pemilik saham). Semenjak PT raksasa ini masuk pada puluhan tahun silam hingga hari ini pemilik hak hulayat masih merana. Ada pun beragam jenis konflik meningkat drastis disepanjang wilayah PT.FI Timika-Papua itu. Namun tindakan pengkajian oleh Negara atas konflik diwilayah ini tak menyentuh untuk mengusut tuntas.
Opini,PITOONEWS – PT.FI adalah Perusahaan Emas terbesar di Dunia milik Amerika Serikat (pemilik saham). Semenjak PT raksasa ini masuk pada puluhan tahun silam hingga hari ini pemilik hak hulayat masih merana. Ada pun beragam jenis konflik meningkat drastis disepanjang wilayah PT.FI Timika-Papua itu. Namun tindakan pengkajian oleh Negara atas konflik diwilayah ini tak menyentuh untuk mengusut tuntas.
Kini lagi-lagi tidak aman di
Tembagapura. Dimana Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) dengan
Gabungan Aparat TNI-POLRI Indonesia tengah berperang. Peperangan kedua pihak
demi mempertahankan ideologinya masing-masing. TPN PB mengambil sikap melawan
militer Indonesia demi pembebasan dan kemerdekaan penuh menjadi sebuah Negara
West Papua yang utuh. Sedangkan Militer Indonesia mempertahankan keutuhan
Negara Republik Indonesia agar Papua tak memisahkan dari Indonesia. Ini kedua argumen
yang kuat.
Sementara itu Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo berdiam diri menjadi penonton setia melihat perang antar TPN PB dan
Militer Indonesia di Tembagapura. Presiden perlu mengetahui bahwa aksi TPN PB adalah demi mempertahankan
Papua menjadi sebuah Negara. sedangkan sikap TNI-POLRI adalah demi mempertahankan
keutuhan Negara Indonesia. Untuk itu, Pak Jokowi segera memberi ruang kepada
PBB untuk menyelesaikan persoalan di Tembagapura itu. Karena TPN PB bahkan
seluruh Orang Asli Papua tahu bahwa negara Indonesia adalah pelaku dan Papua
adalah Korban kepentingan Politik dan Ekonomi oleh Indonesia,Belanda dan
Amerika. Untuk itu pihak yang berkewenangan penuh memperkarakan atau
membicarakan soal konflik di Tembagapura adalah PBB bukan Indonesia. Maka,
sekali lagi Pak Joko Widodo memberikan kesempatan kepada PBB untuk mengatur
konflik di Papua.
PBB harus masuk di Papua Karena:
Pertama, TPN PB dan Militer Indonesia adalah kedua pihak yang telah lama bertikai
dan tak mengenal kompromi di tanah Papua (musuh abadi). Maka, PBB masuk di
Papua untuk mengakhiri sebagai pihak ketiga/pihak tengah.
Kedua, Papua adalah Melanesia (Sorong-Merauke) dan Indonesia adalah Melayu
(Ambonia-Sabang). Berdasarkan Ras, batas wilayah bahkan fakta sejarah perjuangan
kemerdekaan Papua Barat pun terbukti bahwa Papua telah merdeka pada 1 Desember
1961. Kemudian Papua dianeksasi kedalam Indonesia. Mengapa? Untuk itu PBB
segera ambil alih untuk melakukan gugatan dimakamah internasional.
Mengingat konflik yang tak pernah berakhir di Papua, maka PBB
sebagai lembaga tertinggi di Bumi ini untuk itu mengambil langkah tegas menemukan solusi atas kekerasan di Papua ini.
Penulis
adalah Mahasiswa Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar