Oleh : Herman Mote
Opini, (PitooNews) --- Aku tidak kaget, dengan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN), Karena aku mengetahui bahwa, dalam setiap perjuangan hidup manusia, tentu saja, akan diperhadapkan dengan beragam percobaan dan pengujian.
Aku berprinsip bahwa, percobaan dan pengujian yang datang menghampiri ini, adalah untuk menguji mental dan kemampuan untuk menahan dan mengatasi semua itu, oleh Sang Pencipta saja. Harus Siap ,mendapat resiko dan berani , tanpa pantang menyerah demi merebut cita cita dan harapannya itu.
Kini Aku hanya, bisa berkata dalam hati, "Dalam kondisi apapun, saya siap menghadapi semua itu,dan itulah komitmenku."
Jangan mudah menyerah sebab biasanya, percobaan atau pengujian dalam suatu perjuangan adalah makanannya. Artinya bahwa, dalam memperoleh suatu rencana pasti ada tantangan dan cobaan yang datang menghadangnya.
Seketika Kartu Ujian Sekolah (KUS) tiba ditangan, barulah Aku sadar dan merasakan bahwa, Aku sudah diposisi detik-detik akhir, dalam garis perjuangan di Bangku Pendidikan di tingkat Madrash (SMA) itu. Aku dengan penuh antosias, siap melangkah ke Medan Peperangan baik ditahapan UAS dan UAN untuk maju bertarun menembaki pelurunya pada sasarannya itu.
Waktu pun terus bergulir. Tiada, terasa juga, hari-hari yang dilewatinya. Akhirnya, Bulan Maret dan April sudah tiba didepan Gerbang Pintu. Bau-bau UAS dan UAN mulai tertecium, inilah tahapan akhir penentuanku, di Dunia ini, sebelum menjelajahi ke Dunia dunia yang lebih tinggi lagi.
Dalam Ujian Sekolah ini, ada beberapa prasyarat sebagai tolak ukur, untuk memasuki dan tidaknya, menjadi peserta resmi UAS maupun UAN yaitu pengecekkan tunggakan tunggapan Biqya sekolah, dan Mengumpulkan Tugas akhir per Kelompok sebagai pendukung nilai nilai UAS dan UAN nanti.
Penulis memandang, UAN pada bulan April mendatang adalah, sesuatu hal yang harus para siswa/i siap, secara teori teori sampai matang, dan punya skil serta kemampuan dengan mengambil sikap untuk menghadapinya. Bagi penulis, itu hal biasa yang siap memasuki di ruang itu hingga akhir nanti.
Akhirnya, penulis berkata, " seberapa teori yang telah diterima, dalam kurung waktu 3 tahun di SMA ini, hanya engkau yang tahu, Bapa, Allakku. Itulah kemampuan yang telah kumilki, selama beberapa tahun yang berlalu ini. Tuntunlah selalu Bapa, hingga Akhir UAN nanti.
Penulis : Seorang Pelajar SMA yang sedang mengikuti Ujian di Kota Timika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar