(Duk.Penulis/PN) |
Oleh : Demikion Pigai
Opini,(PitooNews) --- Terima kasih, Allah Pencipta Langit dan Bumi serta segala isinya, sehingga kami diciptakan sebagai satu manusia yang punya berjiwa social, berjiwa budaya , punya kreatif, dan karsa. Tuhan telah membentuk, serta memposisikan diri berdasarkan Bahasa, Suku, Budaya, , Ras ,dan daerahnya masing-masing, untuk menjalani kehidupan sementara di Planet Bumi ini.
Bahasa Ibu adalah Bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir untuk menjalin relasi atau berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat. Namun, Sangat disayangkan, karena Bahasa Ibu, zaman ini semakin hari semakin punah. Semakin melonjaknya, Banyak bahasa, seperti, Bahasa Nasional, Bahasa Internasional di setiap pelosok, dan juga pengaruh lingkungan yang terjadi diantara kita sehingga, tidak lama lagi Bahasa Ibu kita akan menghilang.
Penulis melihat bahwa, Bahasa nasional, dan Bahasa internasional , kita bisa melihat di berbagai kamus, dan diberbagai sumber lainnya, tetapi Bahasa Ibu, membuka dikamus mana pun tidak akan pernah ditemukan. Penulis mengutip sebuah kalimat, “Siapa yang pegang dan mencintai Bahasa Ibu, dialah yang mempunyai sebuah kamus Bahasa Daerah, dan dialah manusia berbudaya”.
Semakin lenyapnya, Bahasa Ibu alias Bahasa Daerah oleh kemajuan dunia tekologi ini, maka, Penulis menistilahkan, “Manusia moderen yang tidak memiliki Ayah dan Ibu.
Dengan kita melihat hal diatas, penulis mengajak, kaum mudah generasi Bangsa dimana saja, waspadalah dengan perkembangan yang terus meningkat tanpa henti-hentinya ini. Kalau akhirnya, kita terbawa arus, anak cucu kita akan seperti apa? Penyelamat generasi, jati diri, Bahasa, dan Budaya, ada ditelapak kaki tangan kita.
Identitas pribadi kita, perlu ditunjukkan melalui setiap pijakan kaki kita. Dimana pun kita pergi, perlu tunjukkan identitas yang ada secara baik. Boleh saja, dicuri atau dicopy paste oleh orang lain, tetapi, jangan sampai dicuri seutuh-utuhnya, akhirnya, kita tinggallah nama dan marganya saja. Hal ini, tidak boleh terjadi. Kalau seperti demikian, apa yang akan didapatkan oleh, generasi penerus kita itu. Bahasa Ibu (Daerah) sangat penting, dan harus dilestarikan terus hingga akhir hayat.
Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiya Manokwari – Papua Barat
Sumber : Kabar Mapegaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar