Paniai,PITOONEWS - Kondisi Kabupaten Paniai kini, begitu marak dengan berbagai konflik sosial ditengah masyarakat. Apalagi, kondisi Paniai yang masih panas dengan persoalan Pilkada. Ditengah kehiduapan masyarakat yang tidak kondusif itu, lagi-lagi kembali terjadi perang antar warga Distrik Dumadama dan warga Kampung Bibida, Kabupaten Paniai, Papua.
Peristiwa ini awalnya terjadi pada tanggal 24 Mei 2018 belum lama ini. Perang antara dua kampung ini terjadi akibat meninggalnya Bulimatuabo Wamoni , warga asal Dumadama pada tahun 2017 lalu itu dituduh meninggal karena diracuni oleh warga kampung Bibida. Hal ini disampaikan langsung dari Tempat kejadian Perkara (TKP) oleh Pilemon Zonggonau salah satu mahasiswa asal Bibida saat dihubungi awak media pitoonews, Sabtu, (16/6/2018).
“Ssesuai data yang saya terima dari warga Bibida di TKP, hasil tuduhan warga Dumadama alias pihak korban, sampai saat ini belum ada bukti-bukti yang kuat membenarkan tuduhan warga Dumadama terhadap warga Bubida terkait dengan meninggalnya Bulimatuabo Wamoni,” kata Pilemon.
Kata Pilemon, hal ini menggambarkan bahwa sebuah kecurigaan besar dari warga Dumadama terhadap warga Bibida, sebab ketika bernegosiasi kedua pihak, warga Duma-dama tidak memberikan bukti fisik yang jelas bahkan surat keterangan dokter pun tidak ada.
“Pada 24 Mei 2018 lalu warga Dumadama tiba-tiba datang ke Bibida dan tanpa bernegosiasi, mereka melepaskan anak panah dan situasi berujung kericuhan antar kedua belah pihak,” katanya.
Akibat dari perang tersebut, Pilemon melaporkan bahwa lima warga menjadi korban kena busur Panah. Tiga korban dari warga Bibida dan dua korban dari warga Dumadama. Kondisi kelima korban masih kritis dan sedang menjalani perawatan secara adat. Untuk identitas para korban untuk sementara kami belum bisa pastikan.
Dikabarkan bahwa saat situasi perang berlangsung Aparat Gabungan TNI-POLRI yang bertugas di Paniai, tiba di TKP untuk mengamankan namun tetap saja pada kondisi awal, sampai saat ini, warga kedua kamung terus melepaskan tembakan sehingga kenyamanan warga sekitarnya terganggu.
Dengan kejadian ini, Kepala Kampung Bibida, Benny Zonggonao, meminta agar masyarakat Distrik Dumadama dan masyaraat Bibida segera berdamai. Karena, dirinya menilai pokok permasalahannya tidak didukung dengan bukti jelas.
“Masyarakat harus berdamai karena pokok masalahnya tidak ada bukti. Percuma kita perang dan kita yang korban.” paparnya.
Untuk itu, Benny meminta kepada Pemerintah Daerah, Kabupaten Paniai, agar segera tangani masalah yang terjadi di Bibida.
“Mohon Pemda Paniai segara tangani karena ini masyarakat Paniai yang korban, masalahh ini sudah terjadi di bulan kemarin, tetapi pemerintah Paniai sibuk dengan masalah Pilkada,” pinta kepala Kampung Bibida dengan penuh berharap.
“Mohon Pemda Paniai segara tangani karena ini masyarakat Paniai yang korban, masalahh ini sudah terjadi di bulan kemarin, tetapi pemerintah Paniai sibuk dengan masalah Pilkada,” pinta kepala Kampung Bibida dengan penuh berharap.
Pihaknya merasa kecewa karena beberapa hari kemarin hingga berita ini dinaikan Pemda Paniai diam dalam melihat konflik di Bibida tersebut. “kami sebagai masyarakat merasa kecewa terhadap Pemda Paniai yang masih diam melihat perang di Bibida ini.”
Selain itu, mewakili tokoh Gereja, Pewarta St. Bibida, Pontianus Zonggonao berharap dengan penuh kesedihan agar masyarakat tunduk kepada ajaran firman Tuhan untuk saling mengasihi antar umat. “Mari kita saling mengasihi satu sama lain dalam ajaran Tuhan untuk berjaba tangan membangun kedamaian diantara umat yang ada,” tuturnya.
Pemuka Agama diwilayah Bibida ini ingin agar masalah segera berdamai. Untuk itu, pihaknya meminta dengan tegas Pemda Paniai dalam waktu yang dekat turun TKP untuk diusut tuntas. “saya mau masalah harus damai. Maka, pemerintah Paniai mari turun ditempat masalah agar diselesaikan.”
Sejak berita ini dinaikan kondisi diwilayah perang masih tegang. Dikabarkan juga warga Bibida sebagian mulai mengungsi ketempat lain.
Pewarta : Petrus Yatipai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar