Artikel, (PitooNews) - Guevara dilahirkan di Rosario,
Argentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol.
Tanggal lahir yang ditulis pada akta kelahirannya yakni 14 Juni 1928,
namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928. Sejak usia dua tahun Che
Guevara mengidap asma yang diderita sepanjang hidupnya. Karena itu
keluarganya pindah ke daerah yang lebih kering, yaitu daerah Alta Gracia
(Córdoba) namun kesehatannya tidak membaik. Pendidikan dasar ia
dapatkan sebagian dari ibunya, Celia de la Serna. Pada usianya yang
begitu muda, Che Guevara telah menjadi seorang pembaca yang lahap. Ia
rajin membaca literatur tentang Karl Marx, Engels dan Sigmund Freud yang
ada di perpustakaan ayahnya. Memasuki sekolah menengah pertama (1941)
di Colegio Nacional Deán Funes (Córdoba). Di sekolah ini dia menjadi
yang terbaik di bidang sastra dan olahraga. Di rumahnya, Che Guevara
tergerak hatinya oleh para pengungsi perang saudara Spanyol, juga oleh
rentetan krisis politik yang parah di Argentina. Krisis ini memuncak di
bawah pemerintahan diktator fasis kiri, Juan Peron, seorang yang
ditentang Guevara. Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara,
ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen
dengan demokrasinya. Maka muncul pulalah kebenciannya akan politisi
militer beserta kaum kapitalis dan terutama kepada dolar Amerika Serikat
,yang dianggap sebagai lambang kapitalisme.
Meski demikian dia sama sekali tidak
ikut dalam gerakan pelagejar revolusioner. Ia hanya menunjukkan sedikit
minat dalam bidang politik di Universitas Buenos Aires, (1947), tempat
ia belajar ilmu kedokteran. Pada awalnya ia hanya tertarik memperdalam
penyakitnya sendiri, namun kemudian dia tertarik pada penyakit kusta.Pada
tahun 1949 ia memulai perjalanan panjangnya yang pertama, menjelajahi
Argentina Utara hanya dengan bersepeda motor. Itulah untuk pertama
kalinya ia bersentuhan langsung dengan orang miskin dan sisa suku
Indian. Selanjutnya pada tahun 1951 setelah menempuh ujian-ujian
pertengahan semester Che mengadakan perjalanan yang lebih panjang
didampingi dengan seorang teman dan untuk nafkah hidupnya dia bekerja
sebagai pekerja paruh waktu. Ia mengunjungi Amerika Selatan, Chili di
mana dia bertemu Salvador Allende, dan di Peru ia bekerja sama selama
beberapa minggu di Leprasorium San Pablo, di Kolombia ia tiba pada saat
La Violencia, di Venezuela ia ditangkap tetapi dilepaskan kembali,
kemudian ia juga mengunjungi Miami. Che Guevara mengisahkan
perjalanannya dalam buku harian yang kemudian diterbitkan dalam sebuah
buku dengan judul Buku Harian Sepeda Motor (The Motorcycle Diaries),
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 1996 dan kemudian
difilmkan dengan judul yang sama pada 2004.dia bersama temenya albert
gustafo mendes berjuang bersama melawan keserakahan rusia.Ia
kembali ke daerah asalnya dengan sebuah keyakinan bulat atas satu hal
bahwa ia tidak mau menjadi profesional kelas menengah dikarenakan
keahliannya sebagai seorang spesialis kulit. Kemudian pada masa revolusi
nasional ia pergi ke La Paz, Bolivia di sana ia dituduh sebagai seorang
oportunis. Dari situ ia melanjutkan perjalanan ke Guatemala dan
mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menulis artikel arkeologi tentang
reruntuhan Indian Maya dan Inca. Guatemala saat itu diperintah oleh
Presiden Jacobo Arbenz Guzman yang seorang sosialis. Meskipun Che telah
menjadi penganut paham marxisme dan ahli sosial Lenin ia tak mau
bergabung dalam Partai Komunis. Hal ini mengakibatkan hilangnya
kesempatan baginya untuk menjadi tenaga medis pemerintah, oleh karena
itu ia menjadi miskin. Ia tinggal bersama Hilda Gadea, penganut paham
Marxis keturunan Indian lulusan pendidikan politik. Orang inilah yang
memperkenalkannya kepada Nico Lopez, salah satu Letnan Fidel Castro. Di
Guatemala dia melihat kerja agen CIA sebagai agen kontrarevolusi dan
semakin yakin bahwa revolusi hanya dapat dilakukan dengan jaminan
persenjataan. Ketika Presiden Arbenz turun jabatan, Guevara pindah ke
Kota Mexico (September 1954) dan bekerja di Rumah Sakit Umum, diikuti
Hilda Gadea dan Nico Lopez. Guevara bertemu dan kagum pada Raúl Castro
dan Fidel Castro juga para emigran politik dan ia menyadari bahwa
Fidel-lah pemimpin yang ia cari.Ia
bergabung dengan pengikut Castro di rumah-rumah petani tempat para
pejuang revolusi Kuba dilatih perang gerilya secara keras dan
profesional oleh kapten tentara Republik Spanyol Alberto Bayo, seorang
pengarang “Ciento cincuenta preguntas a un guerilleo” (Seratus lima
puluh pertanyaan kepada seorang gerilyawan) di Havana, tahun 1959. Bayo
tidak hanya mengajarkan pengalaman pribadinya tetapi juga ajaran Mao Ze
Dong dan Che (dalam bahasa Italia berarti teman sekamar dan teman dekat)
menjadi murid kesayangannya dan menjadi pemimpin di kelas. Latihan
perang di tanah pertanian membuat polisi setempat curiga dan Che beserta
orang-orang Kuba tersebut ditangkap namun dilepaskan sebulan kemudian.
Pada bulan Juni 1956 ketika mereka
menyerbu Kuba, Che pergi bersama mereka, pada awalnya sebagai dokter
namun kemudian sebagai komandan tentara revolusioner Barbutos. Ia yang
paling agresif dan pandai dan paling berhasil dari semua pemimpin
gerilya dan yang paling bersungguh-sungguh memberikan ajaran Lenin
kepada anak buahnya. Ia juga seorang yang berdisiplin kejam yang tidak
sungkan-sungkan menembak orang yang ceroboh dan di arena inilah ia
mendapatkan reputasi atas kekejamannya yang berdarah dingin dalam
eksekusi massa pendukung fanatik presiden yang terguling Batista. Pada
saat revolusi dimenangkan, Guevara merupakan orang kedua setelah Fidel
Castro dalam pemerintahan baru Kuba dan yang bertanggung jawab
menggiring Castro ke dalam komunisme yang menuju komunisme merdeka bukan
komunisme ortodoks ala Moskwa yang dianut beberapa teman kuliahnya. Che
mengorganisasi dan memimpin “Instituto Nacional de la forma Agraria”,
yang menyusun hukum agraria yang isinya menyita tanah-tanah milik kaum
feodal (tuan tanah), mendirikan Departemen Industri dan ditunjuk sebagai
Presiden Bank Nasional Kuba dan menggusur orang orang komunis dari
pemerintahan serta pos-pos strategis. Ia bertindak keras melawan dua
ekonom Perancis yang beraliran Marxis yang dimintai nasehatnya oleh
Fidel Castro dan yang menginginkan Che bertindak lebih perlahan. Che
pula yang melawan para penasihat Uni Soviet. Dia mengantarkan
perekonomian Kuba begitu cepat ke komunisme total, menggandakan panen
dan mendiversifikasikan produksi yang ia hancurkan secara temporer.Pada
tahun 1959, Guevara menikahi Aledia March. Pada 12 Juni 1959 belum
genap enam bulan sesudah Revolusi Kuba meraih kemenangan, Castro
mengutus Che selama tiga bulan untuk mengunjungi 14 negara Asia,
kebanyakan negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
Pada rentang tiga bulan inilah Che berkunjung ke Jakarta dan
menyempatkan diri ke Borobudur. Setahun kemudian pada 13 Mei 1960,
Presiden Soekarno mengunjungi Kuba. Di Bandara Jose Marti, Havana,
Soekarno disambut oleh Presiden Kuba Fidel Castro, Che Guevara, dan
deretan pejabat Kuba lain [2]. Sekembalinya ke Kuba ia diangkat sebagai
Menteri Perindustrian, menandatangani pakta perdagangan (Februari 1960)
dengan Uni Soviet yang melepaskan industri gula Kuba pada ketergantungan
pasar Amerika. Ini merupakan isyarat akan kegagalannya di Kongo dan
Bolivia sebuah aksioma akan sebuah kekeliruan yang tak akan terelakkan.
“Tidaklah penting menunggu sampai kondisi yang memungkinkan sebuah
revolusi terwujud sebab fokus instruksional dapat mewujudkannya” ucapnya
dan dengan ajaran Mao Ze Dong ia percaya bahwa daerah daerah pasti
membawa revolusi ke kota yang sebagian besar penduduknya adalah petani.
Juga pada saat ini ia menyebarkan filosofi komunisnya (diterbitkan
kemudian dalam “The Socialism and Man in Cuba”, 12 Maret 1965). Ia
meringkas pahamnya menjadi “Manusia dapat sungguh mencapai tingkat
kemanusiaan yang sempurna ketika berproduksi tanpa dipaksa oleh
kebutuhan fisiknya sehingga ia harus menjual dirinya sebagai barang
dagangan”.Penentangan resminya terhadap komunis Uni Soviet tampak ketika
dalam organisasi untuk Solidaritas Asia Afrika di Aljazair (Februari
1965) menuduh Uni Soviet sebagai kaki tangan imperialisme dengan
berdagang tak hanya dengan negara-negara blok komunis dan memberikan
bantuan pada negara berkembang sosialis atas pertimbangan
pengembaliannya. Ia juga menyerang pemerintahan Soviet atas kebijakan
hidup bertetangga dan juga atas Revisionisme. Guevara mengadakan
konferensi Tiga Benua untuk merealisasikan program revolusioner,
pemberontakan, kerjasama gerilya dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan.
Di samping itu setelah terpaksa berhubungan dengan Amerika Serikat, ia
sebagai perwakilan Kuba di PBB menyerang negara-negara Amerika Utara
atas keserakahan mereka dan imperialisme yang kejam di Amerika Latin.
Sikap Che yang tidak kenal kompromi
pada dua negara kapitalis mendorong negara komunis untuk memaksa Castro
memberhentikan Che (1965, bukan secara resmi tetapi secara nyata. Untuk
beberapa bulan tempat tinggalnya dirahasiakan dan kematiannya santer
diisukan. Ia berada di berbagai Negara Afrika terutama Kongo di mana dia
mengadakan survei akan kemungkinan mengubah pemberontakan Kinshasa
menjadi sebuah revolusi komunis dengan taktik gerilya Kuba. Ia kembali
ke Kuba untuk melatih para sukarelawan untuk proyek ini dan mengirim
kekuatan 120 orang Kuba ke Kongo. Anak buahnya bertempur dengan
sungguh-sungguh tetapi tidak demikian halnya dengan para pemberontak
Kinshasa. Mereka sia-sia saja melawan kekejaman Belgia dan ketika musim
gugur 1965 Che meminta Castro untuk menarik mundur saja bantuan
Kuba.Petualangan revolusioner terakhir Che adalah di Bolivia, karena ia
salah memperkirakan potensi negara itu yang mengakibatkan konsekuensi
yang buruk. Tertangkapnya Che oleh tentara Bolivia pada 8 Oktober 1967
adalah akhir dari segala usahanya dan hukuman tembak dijatuhkan sehari
setelah itu.
Pada tanggal 12 Juli 1997 jenazahnya
dikuburkan kembali dengan upacara kemiliteran di Santa Clara, di
provinsi Las Villas, di mana Guevara mengalami kemenangan dalam
pertempuran ketika revolusi Kuba.
Che menjadi legenda. Ia dikenang karena
keganasannya, penampilannya yang romantis, gayanya yang menarik,
sikapnya yang tak kenal kompromi dan penolakan atas penghormatan
berlebihan atas semua reformasi murni dan pengabdiannya untuk kekejaman
dan sikapnya yang flamboyan. Ia juga idola para pejuang revolusi dan
bahkan kaum muda generasi tahun 1960-1970 atas tindakan revolusi yang
berani yang tampak oleh jutaan orang muda sebagai satu-satunya harapan
dalam perombakan lingkup borjuis kapitalisme, industri dan
komunisme.Berbagai tokoh sastra, musik dan seni telah mempersembahkan
komposisinya kepada Che Guevara. Penyair Chili Pablo Neruda
mempersembahkan kepadanya puisi Tristeza en la muerte de un héroe
(Kesedihan karena kematian seorang pahlawan) dalam karyanya Fin del
mundo (Akhir dunia) pada 1969. Pengarang Uruguay, Mario Benedetti
menerbitkan pada 1967 serangkaian puisi yang dipersembahkan kepadanya
dengan judul A Ras del Sueño (Pada tingkat impian). Penyanyi Carlos
Puebla mempersembahkan sebuah lagu Hasta siempre comandante Che Guevara
(Untuk selamanya komandan Che Guevara) dan Los Fabulosos Cadillacs,
Gallo Rojo (Ayam jantan merah), yang muncul dalam album El León (Singa)
pada 1991.
Sumber : https://spsitasik.wordpress.com/2012/12/23/sejarah-singkat-che-guevara/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar